Senin, 26 Desember 2011

Pengertian Epistimologi Filsafat Ilmu



Epistemologi berasal dari bhasa Yunani.  Episteme artinya pengetahuan atau kebenaran, logos artinya pikiran, kata, atau teori. Jadi epistemology secara etimologi diartikan teori pengetahuan yang benar.
beberapa istilah yang berkaitan dengan epistemologi, yaitu:
1.      Logika material
Logika material bersangkutan dengan masalah kebenaran formal. Yaitu logika material yang berhubungan dengan isi pemikian dan logika formal yaitu bentuk-bentuk pemikiran.
2.      Kriteriologia
Kriteriologia berasal dari kata kriterium yang berarti ukuran. Merupaka cabang filsafat yang berusaha untuk menetapkan apakah suatu pikiran sudah benar atau tidak berdasarkan ukuran tentang kebenaran.
3.      Kritikab pengetahuan
Ilmu pengetahuan yang berdasarkan pengetahuan manusia yang menuju kepada benar-tidaknya suatu hal.
4.      Gnoseologia
Ilmu yang berusaha untuk memperoleh pengetahuan mengenai hakikat Ilmu, khususnya menganai pengetahuan yang bersifat keilahian.
5.      Filsafat pengetahuan
Cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah hakikat pengetahuan




B.   Arti Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap pekikiran tentang sesuatu hal. Bisa dikatakan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu untuk lebih memahami objek yang dihadapinya, atau lebih biasa dikenal dengan hasil usaha manusia dalam memahani suatu objek. Dalam pembahasan pengetahuan kita tidak dapat lepas dari pikiran manusia, karena kedua hal itu sangat berhubungan. Delapan hal yang berfungsi membentuk pikiran adalah :
1)      Mengamati (observes)
2)      Menyelidiki (inquires)
3)      Percaya (believes)
4)      Hasrat (desires)
5)      Maksud (intend)
6)      Mengatur (organize)
7)      Menyesuaikan (adapt)
8)      Menikmati (enjoys)

C.   Terjadiya Pengetahuan
ü  Pengalaman indra (Sense Experience) : Merupakan sumber pengetahuan yang bersumber dari alat-alat indra untuk menangkap objek dari luar diri manusia.
ü  Nalar (reson) : menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk mendapatkan pengetahuan baru.
ü  Otoritas (authority): pengetahuan yang dimiliki karena kewibawaan.
ü  Intuisi (intuition): kemampuan manusia menciptakan pernyataan yang akan menciptakan pengetahuan.
ü  Wahyu (revelation)
ü  Keyakinan (faith)




D.   Jenis-jenis Pengetahuan
Menurut Soejono Soemargono:
ü  Pengetahuan ilmiah           : Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah
ü  Pengetahuan non ilmiah    : pengetahuan yang diperoleh dari cara-cara yang bukan termasuk metode ilmiah.
                    Menurut Plato:
ü  Pengetahuan eikasia (khayalan) objek dari pengetahuan berupa bayangan
ü  Pengetahuan pistis (substansial) mengenai hal-hal yang tampak dalam dunia nyata dan dapat ditangkap oleh indra kita
ü  Pengetahuan dianoya (matematik) berhubungan dengan masalah matematik
ü  Pengetahuan noesis (filsafat) merupakan pengetahuan tingkat tertinggi yang objeknya merupakan prinsip yang mencakup epistemology dan metafisik.

E.   Asal usul Pengetahuan
1.      Aliran-aliran dalam Pengetahuan :
ü  Rasionalisme
Sumber pengetahuan yang dapat dipercaya (akal)
ü  Empirisme
Sumbernya adalah pengalaman batin dan lahir
ü  Kritisme
Budi pakarti adalah sumber pengetahuan
ü  Positivisme
Berpangkal dari apa yang individu ketahui





2.      Metode ilmiah :
Metode adalah cara kerja (urutan) dan langkah-langkah khusus penyelidikan secara sistematik. Yang terpenting dari sebuah metode adalah sebuah proses nyata yang dikerjakan sesuai metodologi sehingga mencapai suatu kebenaran.
ü  Metode ilmiah yang bersifat umum
terbagi menjadi  metode analisis, metode sintesis, metode deduksi, metode induksi.
ü  Metode penyelidikan ilmiah
Terbagi menjadi metode siklus empiris, metode vertical
(linier)

3.      Sarana Berfikir Ilmiah

ü  Bahasa ilmiah (bahasa sehari-hari yang digunakan)
1.      Penggolongan bahasa
Terdiri dar bahasa isyarat, bahasa alami, bahasa buatan.
2.      Fungsi bahasa
fungsi ekspresif (takut, senang, sedih)
fungsi afektif (mempengaruhi tindakan)
fungsi simbolik (menyampaikan sesuatu pada seseorang)

ü  Logika dan Matematika
Logika dan matematika adalah dua hal yang tak pernah bisa dipisahkan karena keduanya merujuk pada pola pikir deduktif. Matematika merupakan satu puncak kegemilangan intelektual, matematika juga memberikan bahasa proses dan teori yang memberikan bahasa, proses, dan teori yang memberikan ilmu suatu bentuk dan kekuasaan.  Logika dan matematika memiliki fungsi tersendiri. Logika merupakan penalaran yang sederhana sedangkan matematika lebih terperinci.

ü  Logika dan Statistika
Yaitu kumpulan bahan keterangan berupa angka atau bilangan.
Ilmu statistic adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan memperkembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistic.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar