Senin, 26 Desember 2011

MAKALAH WACANA LISAN


BAB II
PEMBAHASAN

A.                Pengertian Sastra Anak
Sastra anak adalah sastra yang secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan dipahami oleh anak, dan itu pada umumnya berangkat dari fakta yang konkret dan mudah diimajinasikan.
Berdasarkan kutipan dari Solehan bahwa kata sastra berarti karya seni imajinatif dengan unsur estetisnya dominan yang bermediumkan bahasa (Rene Wellek, 1989). Karya seni imajinatif tersebutdapat dalam bentuk lisan ataupun tertulis. Selanjutnya, kata anak dapat diartikan sebagai manusia kecil (KBBI, 2000:41). Kata anak yanng dimaksud disini bukanlah anka balita ataupun anak remaja, tetapi anak usia SD yang berumur antara 6 sampai 13 tahun.
Menurut Santoso (2003, 8.3) sastra anak adalah karya seni yang imajinatif dengan usur estetisnya dominan yang bermediumkan bahasa baik lisa maupun tertulis yang secara khusus dapat  dipahami oleh anak-anak dan eriidi tentang dunia ayangg akrab dengan anak-anak. Sementara itu, menurut Sarumpaet (Dalam Santoso, 2003, 8.3), sastra anak adalah karya satra yan dikonsumsi anak dan diurus serta dikerjakan oleh orang tua. Artinya, sastra anak ditulis oleh orang tua yang ditujukan kepada anak dan proses produksinya pun dikerjakan oleh orang tua.
Menurut Huck dkk (1987:5) isi kandungan yang terbatas sesuai dengan jangkauan emosional dan psikologi anak itulah yang, antara lain, merupakan karekteristik sastra anak. Sastra anak dapat berkisah tentang apa saja, bahkan yang menurut ukuran dewasa tidak masuk akal. Misalnya berkisah tentang binatang yang dapat berbicara, bertingkah laku, berpikir dan berperasaan layaknya manusia. Imajinasi dan emosi anak dapat menerima cerita itu secara wajar dan memang begitulah seharusnya menurut jangkauan pemahaman anak.
Secara garis besar Lukens mengelompokkan genre sastra anak ke dalam enam macam, yaitu realisme, fiksi formula, fantasi, sastra tradisional, puisi dan nonfiksi dengan masing-masing mempunyai beberapa jenis lagi. Genre drama sengaja tidak dimasukkan karena menurutnya, drama baru lengkap setelah dipertunjukkan dan ditonton, dan bukan semata-mata urusan bahasa-sastra (Nurgiyantoro,2005:15).
B.     Ciri Sastra Anak
Menurut Sarumpaet (Dalam Santoso, 2003:8.4), ada 3 ciri yang membedakan antara sastra anak dengan sastra orang dewasa. 3 Ciri itu yaitu:
1.                  Unsur pantangan, yaitu unsur yang yang secra khusus berhubungan dengan tema dan amanat. Artinya, sastra anak pantang atau menghindari masalah-masalah yang menyangkut tentang seks, cinta yang erotis, dendam yang menimbulkan kebencian atau hal-hal yang bersifat negatif.
2.                  Penyajian dengan gaya secara langsung, artinya tokoh yang diperankan sifatnya hitam putih. Maksudnya adalah setiap tokoh yang berperan hanya mempunyai satu sifat utama, yaitu baik atau jahat.
3.                  Fungsi terapan adalah sajian cerita harus bersifat menambah pengetahuan yang bermanfaat.

C.                Jenis dan Ragam Sastra Anak
Secara garis besar Lukens mengelompokkan genre sastra anak ke dalam enam macam, yaitu realisme, fiksi formula, fantasi, sastra tradisional, puisi dan nonfiksi dengan masing-masing mempunyai beberapa jenis lagi. Genre drama sengaja tidak dimasukkan karena menurutnya, drama baru lengkap setelah dipertunjukkan dan ditonton, dan bukan semata-mata urusan bahasa-sastra (Nurgiyantoro,2005:15). Enam genre anak tersebut adalah sebagai berikut:
1.Realisme
              Karakteristik umum cerita realisme adalah narasi fiksional yang menampilkan tokoh dengan karakter yang menarik yang dikemas dalam latar tempat dan waktu yang dimungkinkan. Ada beberapa cerita yang dapat dikategorikan ke dalam realisme, yaitu cerita realistik, realisme binatang, realisme historis dan ceritaolahraga(Nurgiyantoro,2005:15).
Realisme dalam sastra dappat dipahami bahwa cerita yang dikisahkan itu mungkinsajaa ada dan terjadi walau tidak harus bahwa ia memang benar-benar ada dan terjadi. Cerita mempresentasikan berbagai peristiwa, aksi, dan interaksi, yang seolah-olah memang benar, dan penyelesaiannyapun masuk akal dan dapat dipercaya. Realisme dibagi menjadi beberapa sub, yaitu :
a.       Cerita Realisme
Cerita realistik (realistic stories) biasanya bercerita tentang masalah-masalah sosial dengan menampilkan tokoh utamaprotagonis sebagai pelaku cerita. Masalah-masalah yang dihadapi tokoh itulah yang menjadi sumber pengembangan konflik dan alur cerita. Untuk cerita anak, cerita lebih banyak diselesaikan, tetapi harus tetap mempertahankan logika cerita. Cerita realistik dapat membawa pembaca anak untuk lebih memahami diri sendiri dan orang lain lewat pengembangan cerita, tokoh, dan konflik yang dapat dipercaya.
b.      Realisme Binatang
Cerita realisme binatang  (animal realism) adalah cerita tentang binatang yang bersifat nonfiksi. Ia adalah cerita tentang binatang, berbicara tentang binatang, misal yang berkaitan dengan habitat, cara dan siklus hidup dan lain-lain. Dalam hal ini fabel berbeda dengan cerita realisme binatang karena seringkali fabel mengandung personifikasi binatang yang memiliki konflik layaknya seperti manusia. Cerita realisme binatang meski tanpa personifikasi bisa dibuat secara menarik karena menawarkan efek keindahan. Misalnya,cerita tentang penjelajahan dan penemuan kebiasaan hidup, cara bertahan hidup, cara bergaul dengan sesamanya, dan lain-lain yang berhubungan tentang kehidupan binatang sesungguhnya.
c.       Realisme Historis
Cerita realisme historis (historical realism) mengisahkan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Hal itu menentukan latar yang juga harus ber-setting pada masa lampau lengkap dengan konsekuensi faktual-logisnya. Cerita biasanya mengambil satu atau beberapa tokoh utama yang digunakan sebagai acuanpengembangan alur. Contoh cerita realisme historis misalnya Perang Diponegara, Perang Paderi, Untung Surapati. Realisme historis dapat dikembangkan menjadi fiksi historis yang didalamnya terdapat unsur imaginasi. Namun aspek imaginasi tersebut haruslah dipadukan secara integral dengan fakta.
Untuk menjadi satra anak, realisme historis haruslah dikemas dengan penuturan dengan cara penuturan dan bahasa yang sederhana dan lazimnya dilengkapi dengan gambar-gambar.
d.      Realisme Olahraga
Realisme Olahraga (sport stories) adalah cerita tentang berbagai hal yang berkaitan dengan dunia olahraga. Ia dapat berkaitan dengan jenis dan tim olahraga juga dapat berkaitan dengan dan dipakai untuk menanamkan karakter fairplay, kejujuran, kedisiplin, kesederajatan, dan lain-lain yang penting untuk pengembangan diri. Jika dikemas dengan cara-cara menarik, realisme olahrag tidak kalah menarik dibandingkan dengan cerita yang lain. Karena tak sedikit anak yang mengidolakan tokoh-tokoh olahraga.

 2. Fiksi Formula
Genre ini sengaja disebut sebagai fiksi formula yang karena memiliki pola-pola tertentu yang membedakannya dengan jenis lain. Jenis sastra anak yang dapat dikategorikan ke dalam fiksi formula adalah cerita misteri dan detektif, cerita romantis, dan novel serial (Nurgiyantoro, 2005:18).
Fiksi formula memiliki pola-pola tertentu yang membedakannya dengan jenis yang lain. Walau hal itu tidak mengurangi orisinilitas cerita yang dikreasikan oleh penulis, keadaan itu mau tidak mau merupakan sesuatu yang bersifat  membatasi. Jenis sastra anak yang merupakan sub fiksi formula adalah :




a.       Cerita Misterius dan Detektif
Jenis fiksi formula yang banyak dikenal orang adalah cerita misterius (mysteries) dan cerita detektif. Cerita misterius dan detektif biasanya dikemas dalam suatu waktu, lampau, kini atau mendatang. Cerita misteri menampilkan daya suspense , rasa penasaran, ingin tahu, lewat peristiwa dan tindakan yang tidak terjelaskan alias masih misterius namun pada akhirnya hal-hal tersebut pasti diuraikan. Contoh dari cerita misterius adalah novel serial Harry Potter (JK. Rowling), Goosebumps (RL. Stine) terjemahan keduanya dalam bahasa Indonesia banyak dijadikan koleksi buku anak-anak.
b.      Cerita Romantis
Cerita romantis (Romantic stories) bukan hal yang baru dalam realisme, dan kini banyak ditulis untuk pembaca muda. Cerita ini biasanyamenampilkan kisah yang simplisistis dan sentimentalis hubungan laki-laki permpuan, dan itu seolah-olah merupakan satu-satunya fokus dalam kehidupan remaja. Cerita romantis berbeda dengan romance, romansa, yang tidak masuk kategori fiksi formula. Cerita romansa justru memperlihatkan adanya kebebasan imajinasi dan kreativitas penulis dalam mengembangkan cerita.
c.       Novel Serial
Novel serial dimaksudkan sebagai novel yang diterbitka secara terpisah, namun novel-novel itu merupakan satu kesatuan unit. Novel-novel jenis ini memiliki beberapa fokus pengorganisasian walau juga dapat bersifat tumpang tindih. Novel serial memberi kemudahan kempada anaka yangingin secara cepat memahami dan menikmati cerita.

        3. Fantasi
Fantasi dapat dipahami sebagai cerita yang menawarkan sesuatu yang sulit diterima. Cerita fantasi dikembangkan lewat imajinasi yang lazim dan dapat diterima sehingga sebagai sebuah cerita dapat diterima oleh pembaca. (Nurgiyantoro, 2005:20).
Fantasi berbeda dengan cerita rakyat karena ceriita rakyat tidak pernah dikenali siapa penulisnya. Jenis sastra anak yang menjadi sub fantasi adalah sebagai berikut :
a.       Cerita Fantasi
Cerita fantasi (fantasi stories) dapat dipahami sebagai cerita yang menampilkan tokoh, alur, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan, baok menyangkut (hampir) seluruh maupun sebagian cerita. Cerita Fantasisebenarnya juga menampilkan berbagai peristiwa dan aksi yang realistik sebagaiman halnya dalamcerita relaistik, tetapi di dalamnya juga terdapat sesuatu yang sulit diterima. Demikian juga berbagai cerita binatang yang dapat berbicara dan berperilaku seperti manusia, cerita yang berupa personifikasi manusia, juga dikategorikan dalam cerita fantasi.
b.      Cerita Fantasi Tinggi
Cerita fantasi tinggi sangat terasa konflik cerita yang berupa sisi baik dan sisi jahatnya. Tokoh yang dimunculkan sangat menarik dan meyakinkan pembaca. Setting yang digunakan luas dan bervariasi namun sering asing dan berbeda dengan kehidupan kita karena berangkat dari imajinasi seseorang.
c.       Fiksi Sain
Fiksi sain (science fiction) dapat dipahami dalam beberapa pengertian. Robert Heinlein , seorang pengarang fiksi sains, misalnya, mengemukakan bahwa fiksi sains adalah diksi spekulatif yang pengarangnya mengambil postulat dari dunia nyata sebagaimana yang kita ketahui dan mengaitkan fakta dengan hukum ala. Sebagai bagian dari cerita fantasi, fiksi sain kadang-kadang tidak mudah dibedakan apakah ia murni fantasi atau sain. Sebagai sebuah cerita yang hadir ke pembaca sebenarnya pembedaan tersebut tidak terlalu penting. Namun, yang jelas, walau telah diyakini lewat plausibillitas illmiah, fiksi sain tetap saja mengandung unsur ‘dipertanyakan kebenarannya.

        4. Sastra Tradisional
Istilah “tradisional” dalam kesastraan (traditional literature atau folk literature) menunjukkan bahwa bentuk itu berasal dari cerita yang telah mentradisi, tidak diketahui kapan mulainya dan siapa penciptanya, dan kisahkan secara turun temurun secara lisan. Jenis cerita yang dikelompokkan ke dalam genre ini adalah fabel, dongeng
rakyat, mitologi, legenda dan epos (Nurgiyantoro,2005:22).
Istilah tradisionaldalam kesastraan trtadisional menunjukkkan bahwa bentuk ituberasal dari ceritayang telah mentradisi, tidak diketahui kapan mulainya dan siapa penciptanya dan dikisahkan secara turun-temurun melalui lisan. Didunia ini ditemukan  banyak sekali cerita rakyat, tidak terhitung jumlahnya, dan menjadi bagian kebudayaan masyarakat pemiliknya. Tampaknya ada banyak cerita tradisional yang bersifat ‘universal’ , misalnya kisah Cinderella yang ternyata di negara lainnya memiliki kisah semacam itu yang mirip. Sub sastra tradisional meliputi, :
a.       Fabel
Fabel adalah cerita binatang yang dimaksudkan sebagai personifikasi karakter manusia. Tokoh cerita dalam fabel adalah binatang-binatang yang dapat berperan layaknya manusia. Cerita fabel secara umum tidak panjang, di dalamnya terdapat pesan moral yang secara nyata disampaikan di akhir cerita. Pemilihan tokoh binatang dalam fabel dimksudkan agar pesan moral yang diasampaikan menjadi lebih konkret disamping pembaca tidak merasa digurui. Setting pada fabel sendiri pada umumnya mengacu pada masa lampau.
b.      Dongeng Rakyat
Dongeng rakyat atau biasa disebut dongeng rakyat merupakan karya sastra yang diceritakan secara lisan dan turun-temurun. Dongeng pun memuat kandungan moral yang sangat terlihat jelas sisi baik dan buruknya. Tokoh dalm dongeng bisa sesama manusia ataupun divariasi dengan makhluk lain seperti binatang dan makhluk halus. Alur cerita dongeng biasanya progresif untuk lebih mudah memahami jalannya cerita. Konflik pada dongeng tidak terlalu rumit, juga klimaks biasa ditempatkan pada akhir kisah. Penutup dongeng berupa nada sentimental yakni kata yang biasanya ‘Akhirnya mereka hidup bahagia..’. Dongeng bersifat universal dimana dongeng dapat ditemukan di berbagai negara .
c.       Mitos
Mitos merupakan cerita masa lampau yang berhubungan dengan dewa-dewa maupun kehidupan supernatural yang lain. Dimana diseyiapa negsr memiliki karakteristik mitos yang berbeda. Mitos biasanya menampilkan cerita tentang kepahlawanan, asla-usul alam, manusia atau bangsa yang dipahami memiliki kekuatan suci. Kebenaran mitos sebenarnya dapat dipertanyakan namun masyarkat disekitar tempat berkembangnya mitos tersebut tidak mempersoalkan atau bahkan meyakininya. Mitos- mitos yang berkembang di Indonesia sebagai contoh adalah cerita tentang Dewi Sri, Nyai Rara Kidul, dll. Alur cerita pada mitos bisa tunggal atau ganda yang dikaitkan dengan tokoh-tokoh. Mitos berkisah tentang berbagai persoalan kehidupan yang di dalamnya terdapat kehebatan-kehebatan tertentu yang diluar jangkauan manusia.
d.      Legenda
Legenda sering dirancukan dengan mitologi dengan mitologi. Betapapun demikian ciri khas legenda adalah terdapat kaitan dengan kebenaran sejarah dan kurang berkaitan dengan masalah supranatural.Kebenaran legenda dipertanyakan atau tidak bisa dipertanggungjawabkan. Legenda menampilkan tokoh-tokoh heo yang menampilkan aksi yang sangat mengesankan.  Contoh dari legenda misalkan Rara Jonggrang, Sang Kuriang, dsb.
e.       Epos
Epos merupakan sebuah cerita panjang yang berbentuk syair (puisi) dengan pengarangnya yang tidak pernah diketahui. Iepos menceritakan kisah kepahlawanan seorang tokoh hero. Cerita epos sarat dengan ajaran morsl ksrena aksi-aksi tokoh yang hebat, dan berani layakna seebagai pahlawan yang ideal baik fisik maupun moral. Cerita Panji, Mahabarata, Ramayanalah yang menjadi contoh cerita epos.

        5. Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang mendayakan unsur bahasa untuk mencapai efek keindahan. Bahasa puisi tentulah singkat dan padat, dengan sedikit kata, tetapi dapat mendialogkan sesuatu yang lebih banyak. Keterjalinan secara harmonis diantara berbagai unsur kebahasaaan tersebut merupakan cara memperoleh keindahan dalam berpuisi. Untuk puisi anak, kesedrhanaan bahasa haruslah tetap menjadi perharian tersendiri dan kadang-kadng keindahan puisi justru terletak pada kesederhanaannya. Genre puisi anak dapat berupa puisi lirik tembang-tembang anak tradisional, lirik tembang tradisional, atau lirik tembang ninabobo, puisi naratif, dan puisi personal. (Nurgiyantoro,2005:27).

         6. Nonfiksi
Bacaan nonfiksi yang sastra ditulis secara artistik sehingga jika dibaca oleh anak, anak akan memperoleh pemahaman dan sekaligus kesenangan. Ia akan membangkitkan pada diri anak perasaan keindahan yang berwujud efek emosional dan intelektual. Bacaan nonfiksi dapat dikelompokkan ke dalam subgenre buku informasi dan biografi (Nurgiyantoro,2005:28).
Buku nonfiksi yang ditujukan pada anak memiliki keistimewaan tersendiri dimana terdapat sejumlah buku bacaan nonfiksi yang ditulis dengan kadar artistik yang tinggi, dengan memperhatikan pencapaian efekestetika lewat pemilihan unsur-unsur stile secara tepat dan tetap sesuai dengan bahasa anak. Bacaan nonfiksi yang sastra ditulis secara artistik sehingga dapat dibaca oleh anak, anak akan memperolehpemahaman dan kesenangan sekaligus. Buku nonfiksi dikelompokkan menjadi dua sub, yakni:
a.       Buku informasi
Buku informasi memuat informasi, fakta, konsep, hubungan antar fakta dan konsep dan lain-lain yang mampu menstimulan keingintahuan anak atau pembaca. Dari aspek bahasa buku nonfiksi tetap memperhatikan bahas figurati, diksi, citraan dan stile yang dihadirkan. Buku informasi mencakup tema dengan permasalahan sedeerhana hingga kompleks. Dsn ysng cocok untuk anak tentu saja buku dengan tema yanag sedrhana.
b.      Biografi,
Jika buku-buku informasional biasanya memiliki standart yang hampir sama, biografi lain penulis lain pula bentuk dan isinya. Biografi adalah buku yang berisi riwayat hidup seseorang , tentu saja tidak senua aspek kehidupan dan peristiwa dikisahkan, melainkan dibatasi pada hal-hal tertentu yang dipandang perlundan menarik untukndiketahui orangnlain. Selain untuk menguraikan kisah hidup seseorang biografi juga berfungsi untuk mengurai psndangan sikap dari tokoh yang ditulis. Saat ini banyak biografi tokoh-tokoh terkenal yang ditulis kembali berbentuk biografi sebagai bacaan anak-anak sehingga isi dan bahasanya lebih sederhana bahkan juga disertai gambar-gambar untuk ilustrasi agar lebih menarik.


D.                Contoh Karya Sastra Anak
1.                              Contoh Realisme
  1. a. Cerita realisme
Cerita dari film ini adalah awal pertemuan dari Rio (Marcell Siahaan), produser muda yang realis dengan Renata Adhiswara (Rachel Maryam), penulis berjiwa petualang. Mereka yang awalnya saling tidak kenal berada dalam sebuah lift di gedung perkantoran kawasan Sudirman, lantai 17. Tiba-tiba lift yang mereka naiki macet dan celakanya petugas yang seharusnya berada untuk menangani hal tersebut sedang ada keperluan. Maka, mulailah percakapan antara Rio dan Renata yang pertama. Percakapan itu tak mereka sadari membuahkan cinta. Mereka seperti tersetrum begitu saja. Itulah pertemuan pertama mereka yang nyaris menjadi yang terakhir. Di sini ada cerita tentang proses pendewasaan dua karakter berbeda tersebut dalam mencari arti hidup sebenarnya.

b. Realisme binatang
                                              Ayam Jago yang Pandai Berkelahi
Pada tempat pertenakan ayam di kebun pak Mamat, ada dua ekor ayam yang satu ayam jantan dan yang satu lagi betina dan mempunyai anak yang masih kecil dan di beri nama toya artinya tongkat atau dapat diartikan sebagai senjata.
Pada pagi hari ayam jantan berkokok tanda hari sudah pagi, dan pak Mamat memulai kegiatannya. Pagi-pagi setelah mandi membersikan kandang ayam dan memberi makannya. Setelah selesai pak Mamat pun memasak makanannya sendiri karena belum mempunyai istri. Makanan yang dimasaknya lumayan enak. Selesai makan pak Mamat pergi ke tempat
kerjanya di kebun kopi. Disana tanahnya luas jadi banyak pekerjanya disana. Pulangnya pak Mamat dari tempat kerjanya ia memberi makan ayamnya lagi Pak Mamat adalah orang yang rajin bekerja, tidak memandang cuaca walaupun hujan pak Mamat masih bekerja, dengan mantel dan topinya pak Mamat pergi ke tempat kerjanya.
Walaupun Pak Mamat selalu sibuk dia tidak lupa memberi makan dan membersikan kandang ayamnya. Dengan begitu ayamnya pun cepat besar, setelah besar pak Mamat mencoba melepaskannya dan membiarkan berkeliaran karena ayamnya sudah jinak, pagi keluar dan malamnya kembali masuk kandang.
Ayam pak Mamat suka bermain dengan ayam tetangga dan sering pula berkelahi dan selalu menang, melihat anak ayam pak Mamat selalu menang ia mencoba untuk mempertandingkannya dengan ayam milik orang lain ternyata menang juga. Dan pak Mamat mengikuti pertandingan ayam jago yang sesungguhnya. Setelah beberapa pertandingan ayam pak Mamat memenangkannya dan mendapat juara pertama, ia mendapatkan uang sebesar lima juta rupiah.
Kerena ayam pak Mamat selalu menang dalam pertandingan banyak orang-orang kaya mau membelinya tetapi pak Mamat tidak mau menjual ayamnya. Sebab ayam inilah yang telah menjadikannya orang yang terkenal dan ayamnya ini di besarkannya dari kecil dan di beri makan dengan hasil kerja kerasnya pak Mamat di kebun kopi.
Pak Mamat menjadi terkenal karena ayamnya, teknik yang digunakan ayamnya untuk bertanding tidak terlalu bagus tapi kekuatan yang digunakan ayamnya adalah ucapan terima kasih kepada tuannya yang telah memberi makan dia dari kecil hingga sekarang ini.
Pak Mamat menjadi orang yang kaya tetapi tidak pernah sombong setiap orang kesusahan dia selalu menolongnya dan tidak pernah meminta imbalan. Pak Mamat mendapatkan kekayaan dari ucapan terima kasih dari ayamnya, yang telah membesarkan dan memberi makan dia hingga sekarang.

c. Realisme histories
Bagian pertama dari trilogi, menceritakan tentang Rara Mendut yang adalah seorang perempuan rampasan dari Pati yang menolak ketika hendak diperistri oleh Tumenggung Wiraguna karena cintanya kepada Pranacitra. Dia dibesarkan di kampung nelayan pantai Utara Jawa, dan tumbuh menjadi seorang gadis yang trengginas (pemberontak) dan tak pernah ragu dan gentar untuk menyuarakan isi hati dan pikirannya. Sosoknya dianggap mendobrak tradisi dan tatanan di lingkungan istana Kesultanan Mataram di mana perempuan diharuskan bersikap serba halus dan serba patuh, tetapi ia tak pernah gentar. Bagi Rara Mendut yang pemberani, lebih baik menyambut ajal di ujung keris Sang Tumenggung Wiraguna daripada terpaksa melayani nafsu panglima tua tersebut.
 
d. Realisme olahraga
Perhatian bagi olahragawan dan olahragawati bahwa minuman olahraga yang banyak dijual memang terlihat lebih menyehatkan dibandingkan dengan minuman bersoda. Tapi penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa minuman olahraga yang mengandung asam sitrat bisa merusak gigi. Penelitian ini dilakukan dengan merendam gigi selama 90 menit, sebagai simulasi bagi orang yang suka meminum minuman olahraga sepanjang hari.
Ternyata lapisan enamel gigi sebagian sudah hilang. Hal ini karena minuman olahraga tersebut bocor hingga ke lapisan bawah enamel, sehingga menyebabkan gigi menjadi lunak dan lemah. Kondisi ini disebut dengan erosi gigi yang bisa mengakibatkan kerusakan dan mudah lepasnya gigi jika tidak segera diobati. "Ini adalah pertama kalinya asam sitrat yang terkandung dalam minuman olahraga dikaitkan dengan erosi gigi," ujar Dr Mark Wolff, Ketua Cariology dan Perawatan Lengkap di NYU College of Dentistry, seperti dikutip dari Health24. Wolff menambahkan menggosok gigi sesudah mengonsumsi minuman olahraga tidak akan membantu, tapi kemungkinan bisa menyebabkan kerusakan semakin parah. Hal ini karena lapisan enamel gigi menjadi lunak setelah mengonsumsi minuman olahraga, sehingga lebih mudah mengalami abrasi oleh pasta gigi. "Untuk mencegah erosi pada gigi, sebaiknya mengonsumsi minuman olahraga secara wajar dan tidak berlebihan. Serta tunggu minimal 30 menit sebelum menggosok gigi, agar lapisan enamel gigi sudah lebih keras," ujarnya.
Jika Anda termasuk orang yang sering mengonsumsi minuman olahraga, mintalah dokter untuk memberikan penetral asam dan menggunakan pasta gigi yang bisa membantu menguatkan kembali enamel yang lunak tersebut.



1.                              Fiksi Formula
      a. Novel
Cerita Fiksi Anak (Novel)
Judul Novel : Kulit Manusia Serigala (Goosebumps)
Pengarang : R. L. Stine
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 1998

            Alex pergi ke rumah paman dan bibinya di Wolf Creek. Ia akan tinggal dan sekolah di sana untuk beberapa minggu karena orang tuanya pergi ke Paris. Alex menyukai fotografi, sama seperti paman dan bibinya. Awal sampai di Wolf Creek, ia mengutarakan keinginannya untuk menjadi manusia serigala saat Hallowen nanti dan keinginannya untuk memotret hutan di Wolf Creek. Pamannya langsung mengingatkannya akan sebuah rumah di sebelah rumah pamannya milik Mr dan Mrs. Marling. Mereka memperingatkan agar tidak dekat-dekat dengan rumah itu dan berhubungan dengan pemilik rumahnya, dengan alasan mereka punya anjingyangbuas.
            Di Wolf Creek, Alex bersahabat dengan Hanna. Ia yang menemani Alex memotret di hutan. Suatu malam kamera Alex ketinggalan di hutan, sehingga ia harus mengambilnya. Malam itu juga, pertama kalinya ia mendengar lolongan serigala dan mengetahui sumber suara berasal dari rumah Mr. dan Mrs. Marling. Ia sangat takut dengan kejadian itu dan curiga kalau Mr. dan Mrs. Marling adalah manusia serigala yang ditakuti orang-orang di Wolf Creek. Alex menanyakannya pada Hanna dan ia membenarkan pertanyaan Alex. Akan tetapi Paman Colin dan Bibi Marta mengatakan kalau semua itu tidak benar. Mendengar penjelasan yang berbeda, Alex penasaran dan berusaha menyelidikinya agar ia tahu kebenaran semua itu. Suatu malam, ia menyelidiki sendiri tentang manusia serigala itu dan berniat memotretnya. Ia mengikuti kemana serigala yang selalu melolong tiap malam dan berusaha memotret keduanya agar ia bisa punya bukti tentang manusia serigala. Alex berhasil mengikuti sampai tengah hutan, menyaksikan apa yang dilakukan kedua manusia serigala itu dan berhasil mengambil gambar mereka dalam berbagai posisi dan kesempatan. Alex yakin kedua serigala itu adalah Mr. dan Mrs. Marling, karena ketika matahari mulai muncul mereka pulang ke rumah di sebelah rumah pamannya. Namun, ia sangat terkejut ketika ia tahu bahwa kedua serigala yang diikutinya adalah Paman Colin dan Bibi Marta. Ia tak percaya, paman dan bibinya adalah manusia serigala. Berarti selama ini mereka selalu mengarang cerita, mereka mengatakan kalau mereka pergi tiap malam untuk memotret hewan-hewan malam di tengah hutan. Alex mengatakan kenyataan tersebut pada Hanna. Mereka punya rencana,mereka akan memakai kostum serigala milik paman dan bibi ketika Hallowen, tepat saat bulan purnama. Rencana mereka berhasil, Paman Colin dan Bibi Marta mencari kostum mereka tersebut. Saat bulan purnama tepat tinggi, mereka seperti tersiksa. Namun, akhirnya mereka berterima kasih pada Alex dan Hanna, karena tindakan mereka membuatnya terbebas dari kutukan. Alex dan Hanna mengembalikan kostum itu ke rumah Mr. dan Mrs. Marling. Betapa terkejutnya Alex karena di sana masih ada kostum serigala. Ia menanyakannya pada Hanna. Ia pun menjawab kalau kostum yang dipakainya adalah miliknya. Alex kembali terkejut mendengar pernyataan Hanna tersebut.
b. Cerpen
Judul : Ma, Aku Ingin Ulang Tahun Sekali Saja
(Cerpen Kompas Anak Minngu, 23 Maret 2008)
Pengarang : Asri Suciati

                 
              Reno yang baru bangun dari tidurnya berharap mamanya akan memberinya ucapan selamat karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Namun, mamanya tidak ada, ia pun kecewa. Sepulang sekolah Reno bermain ke rumah Rayhan, di sana ia melihat foto-foto Rayhan ketika kecil saat berulang tahun. Reno merasa iri karena orang tua Rayhan selalu ingat hari ulang tahun anaknya. Sedangkan ia sudah tidak punya ayah dan hari ini mamanya lupa pada ulang tahunnya. Sampai di rumah Reno melihat mamanya sedang membuat kue pesanan. Reno pun bertanya pada mamanya kenapa mamanya tidak pernah mengingat hari ulang tahunnya. Mama Reno tiba-tiba saja sadar kalau hari ini anaknya ulang tahun. Reno mengutarakan satu permintaan pada mamanya, bahwa ia ingin berulang tahun sekali ini saja. Reno ingin mamanya membuatkan kue ulang tahun dengan lilin di atasnya dan mengajaknya bermain jalan-jalan ke taman bermain. Mama berkaca-kaca mendengar permintaan reno yang sangat sederhana itu. Mama berniat akan segera membuatkan kue untuk Reno dan Mamanya juga berjanji mulai hari ini akan mengingat hari ulang tahun Reno.
2.                              Fantasi
F.     Dari Singa Hingga Burung Phoenix
G.    Jejak-jejak penyaliban dan kebangkitan dalam tiga novel fantasi
H.    Alkitab dapat dilihat sebagai jalinan narasi penebusan yang berpuncak pada Penebusan Sejati oleh Anak Allah. C.S. Lewis menyebutnya "mitos sejati." Sejati, karena dilandasi oleh realitas historis kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus. Namun, sebagai narasi, kisah penebusan menggugah imajinasi kita seperti mitos-mitos lainnya. Mitos menyadarkan kita akan kebutuhan rohani, yang pemenuhannya kita dapatkan di dalam Kristus.
I.       Dalam buku Reel Spirituality: Theology and Film in Dialogue, Robert K. Johnston, profesor theologi dan kebudayaan di Fuller Theological Seminary, menunjukkan bahwa teologi Kristen pada hakikatnya adalah sebuah cerita di dalam dan dari dirinya sendiri. Dan sebagaimana semua cerita, kisah Kekristenan memiliki daya untuk membangkitkan rasa takjub dan mengubah kehidupan kita.
J.       Cerita yang baik memancarkan berkas-berkas kebenaran abadi dan universal. Cerita-cerita semacam itu seperti sungai yang mengalirkan air kehidupan sampai ke relung hati kita yang paling dalam.
K.    Karena itu, kembali mengutip Johnston, kita perlu mencermati cerita-cerita yang dituturkan dalam kebudayaan saat ini. Bukan hanya agar dapat belajar untuk mengabarkan Injil secara lebih baik, namun juga untuk menyimak apa kiranya yang hendak Allah sampaikan melalui cerita-cerita tersebut.
L.     Dalam tulisan ini, kita akan melacak bagaimana narasi penyaliban dan kebangkitan Kristus dituturkan dalam genre cerita yang kembali populer belakangan ini, novel fantasi. Contoh-contoh akan diambil dari Sang Singa, Si Penyihir dan Lemari Ajaib, salah satu bagian dari seri Kisah dari Narnia (C.S. Lewis), The Lord of the Rings (J.R.R. Tolkien) dan, jangan kaget, Harry Potter dan Kamar Rahasia (J.K. Rowling).
M.   "Menyelundupkan" Prinsip Kekristenan
N.    Seorang faun (manusia kambing, tokoh mitologi Romawi) membawa payung, seorang ratu di atas kereta, dan seekor singa yang agung. Gambaran itu sekian lama mengganggu benak C.S. Lewis. Ia ingin mewujudkannya sebagai cerita, dan kemudian menemukan genre (cerita fantasi anak-anak) yang cocok untuk itu. Baru kemudian ia merenungkan bagaimana gambaran dan genre tersebut dapat dipakai untuk "menyelundupkan" prinsip-prinsip Kekristenan. Lahirlah Sang Singa, Si Penyihir dan Lemari Ajaib, buku pertama dari tujuh jilid Kisah dari Narnia.
O.    Melalui sebuah lemari ajaib, empat orang anak memasuki negeri Narnia, yang tengah dilanda musim dingin berkepanjangan akibat ulah penyihir yang menyebut dirinya Ratu Narnia. Edmund, salah seorang dari mereka, membelot ke pihak si Penyihir. Ia baru sadar akan kekeliruannya setelah mengalami perlakuan kejam si Penyihir.
P.      Pertolongan akhirnya datang dari Aslan, seekor singa agung, penguasa Narnia yang sesungguhnya. Aslan inilah figur Kristus dalam seluruh seri kisah ini. Aslan mengampuni Edmund dan menyelamatkannya, namun si Penyihir menuntut nyawa anak itu. "Paling tidak kau sudah mengetahui kekuatan ajaib yang diletakkan di Narnia oleh Sang Kaisar sejak permulaan kehidupan negeri ini. Kau tahu bahwa setiap pengkhianat adalah bagianku, jatah korbanku, dan bahwa untuk setiap pengkhianatan yang terjadi aku berhak membunuh," kilah si Penyihir.
Q.    Aslan lalu menawarkan nyawanya sendiri sebagai ganti nyawa Edmund. Di sini, pengkhianatan Edmund melambangkan dosa umat manusia, dan Aslan harus menebusnya dengan nyawanya sendiri, sebagaimana dilakukan oleh Kristus.
R.     Cerita berlanjut dengan pembantaian Aslan, yang mengingatkan pada penyaliban Kristus. Lusi dan Susan, dua anak lainnya, mengikuti Aslan menuju tempat pembantaian. "Dan kedua anak perempuan itu menangis pedih (meskipun mereka tak tahu apa sebabnya) lalu memeluk sang Singa...." Begitu berada di tangan si penyihir, Aslan diolok-olok dan dipermalukan. "'Hentikan!' seru si Penyihir. 'Cukur dia lebih dulu.' ... mereka memasang tali pengikat mulutnya.... Mereka yang semula merasa takut mendekatinya... mengepung, menendangi, memukuli, meludahi dan mengejeknya."
S.             Keberanian, Darah dan Pedang
T.                    J.K. Rowling mengaku dirinya orang Kristen, namun tidak pernah membicarkan imannya secara terperinci di muka umum. Berbeda dengan Lewis dan Tolkien, ia memang tidak bermaksud menulis fiksi Kristen atau cerita yang mengusung tema Kekristenan. Lalu, bagaimana mungkin menemukan figur Kristus di dalamnya?
U.                 Penebusan adalah tema yang universal. Berbagai falsafah dan pandangan dunia mempercayai perlunya pemulihan menuju keadaan yang lebih baik. Persoalannya adalah apakah penebusan itu Alkitabiah atau tidak. Dalam kasus Harry Potter, sejauh pengamatan saya, ya.
V.                  Simbol penebusan dan kebangkitan tampil mencolok dalam buku kedua, Harry Potter dan Kamar Rahasia. Perhatikan klimaksnya. Harry mempertaruhkan nyawanya dengan memasuki lorong menuju Kamar Rahasia untuk menyelamatkan seorang sahabat. Apa yang harus dihadapinya? Basilisk, seekor ular raksasa. Bagaimana ia menghadapinya? Harry mendapatkan bantuan dari Fawkes si burung phoenix, dan ia berhasil menikam langit-langit mulut si ular dengan pedang warisan pendiri asrama Gryffindor.
W.                  Menurut sebuah mitos kuno, burung phoenix hidup di padang gurun Arab, bisa mencapai umur lima ratus tahun. Saat itu ia akan bersarang di tengah api dan membiarkan dirinya terbakar. Setelah tiga hari, burung phoenix bangkit dari abunya untuk hidup lima ratus tahun lagi. Orang Kristen mula-mula memandang kisah ini sebagai simbol kebangkitan (Walter E. Gast, Symbols in Christian Art & Architecture). Warna bulunya yang merah keemasan melambangkan darah dan penebusan. Ketika memuji keberanian Harry, Profesor Dumbledore, kepala sekolah Hogwarts, antara lain mengatakan, "Pilihan kitalah, Harry, yang menunjukkan orang seperti apa sebenarnya kita, lebih dari kemampuan kita."
X.    c. Fiksi sains
Y.                   Dalam fiksi sains, AI umumnya dilukiskan sebagai kekuatan masa depan yang akan mencoba menggulingkan otoritas manusia seperti dalam HAL 9000, Skynet, Colossus and The Matrix atau sebagai penyerupaan manusia untuk memberikan layanan seperti C-3PO, Data, the Bicentennial Man, the Mechas dalam A.I. atau Sonny dalam I, Robot. Sifat dominasi dunia AI yang tak dapat dielakkan, kadang-kadang disebut "the Singularity", juga dibantah oleh beberapa penulis sains seperti Isaac Asimov, Vernor Vinge dan Kevin Warwick. Dalam pekerjaan seperti manga Ghost in the Shell-nya orang Jepang, keberadaan mesin cerdas mempersoalkan definisi hidup sebagai organisme lebih dari sekedar kategori entitas mandiri yang lebih luas, membangun konsep kecerdasan sistemik yang bergagasan. Lihat daftar komputer fiksional (list of fictional computers) dan daftar robot dan android fiksional (list of fictional robots and androids).
Z.                   Seri televisi BBC Blake's 7 menonjolkan sejumlah komputer cerdas, termasuk Zen (Blake's 7), kompuer kontrol pesawat bintang Liberator (Blake's 7); Orac, superkomputer lanjut tingkat tinggi dalam kotak perspex portabel yang mempunyai kemampuan memikirkan dan bahkan memprediksikan masa depan; dan Slave, komputer pada pesawat bintang Scorpio
     
1.                              Sastra Tradisional
Bawang Merah dan Bawang Putih
Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai.       Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya.
              Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi.
              Dengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah dengan ibu bawang merah. Awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik kepada bawang putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi bawang putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang. Bawang putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah Bawang putih tidak mengetahuinya, karena Bawang putih tidak pernahmenceritakannya.
              Suatu hari ayah Bawang putih jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang putih. Bawang putih hampir tidak pernah beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan bagi Bawang merah dan ibunya. Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju ke sungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membereskan rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Namun Bawang putih selalu melakukan pekerjaannya dengan gembira, karena dia berharap suatu saat ibu tirinya akan mencintainya seperti anak kandungnya sendiri.
               Pagi ini seperti biasa Bawang putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah. Bawang putih segera mencuci semua pakaian kotor yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang putih tidak menyadari bahwa salah satu baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Ketika menyadari hal itu, baju ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada ibunya.
“Dasar ceroboh!” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu! Dan jangan berani pulang ke rumah kalau kau belum menemukannya. Mengerti?” Bawang putih terpaksa menuruti keinginan ibu tirinya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi.
Matahari sudah mulai meninggi, namun Bawang putih belum juga menemukan baju ibunya. Dia memasang matanya, dengan teliti diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok ke sungai, siapa tahu baju ibunya tersangkut disana. Setelah jauh melangkah dan matahari sudah condong ke barat, Bawang putih melihat seorang penggembala yang sedang memandikan kerbaunya. Maka Bawang putih bertanya: “Wahai paman yang baik, apakah paman melihat baju merah yang hanyut lewat sini? Karena saya harus menemukan dan membawanya pulang.” “Ya tadi saya lihat nak. Kalau kamu mengejarnya cepat-cepat, mungkin kau bisa mengejarnya,” kata paman itu.“Baiklah paman, terima kasih!” kata Bawang putih dan segera berlari kembali menyusuri. Hari sudah mulai gelap, Bawang putih sudah mulai putus asa. Sebentar lagi malam akan tiba, dan Bawang putih. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal dari sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang putih segera menghampiri rumah itu dan mengetuknya.“Permisi…!” kata Bawang putih. Seorang perempuan tua membuka pintu.“Siapa kamu nak?” tanya nenek itu.
“Saya Bawang putih nek. Tadi saya sedang mencari baju ibu saya yang hanyut. Dan sekarang kemalaman. Bolehkah saya tinggal di sini malam ini?” tanya Bawang putih.“Boleh nak. Apakah baju yang kau cari berwarna merah?” tanya nenek.“Ya nek. Apa…nenek menemukannya?” tanya Bawang putih.“Ya. Tadi baju itu tersangkut di depan rumahku. Sayang, padahal aku menyukai baju itu,” kata nenek. “Baiklah aku akan mengembalikannya, tapi kau harus menemaniku dulu disini selama seminggu. Sudah lama aku tidak mengobrol dengan siapapun,bagaimana?” pinta nenek.Bawang putih berpikir sejenak. Nenek itu kelihatan kesepian. Bawang putih pun merasa iba. “Baiklah nek, saya akan menemani nenek selama seminggu, asal nenek tidak bosan saja denganku,” kata Bawang putih dengan tersenyum.
Selama seminggu Bawang putih tinggal dengan nenek tersebut. Setiap hari Bawang putih membantu mengerjakan pekerjaan rumah nenek. Tentu saja nenek itu merasa senang. Hingga akhirnya genap sudah seminggu, nenek pun memanggil bawang putih.“Nak, sudah seminggu kau tinggal di sini. Dan aku senang karena kau anak yang rajin dan berbakti. Untuk itu sesuai janjiku kau boleh membawa baju ibumu pulang. Dan satu lagi, kau boleh memilih satu dari dua labu kuning ini sebagai hadiah!” kata nenek.
               Mulanya Bawang putih menolak diberi hadiah tapi nenek tetap memaksanya. Akhirnya Bawang putih memilih labu yang paling kecil. “Saya takut tidak kuat membawa yang besar,” katanya. Nenek pun tersenyum dan mengantarkan Bawang putih hingga depan rumah.
Sesampainya di rumah, Bawang putih menyerahkan baju merah milik ibu tirinya sementara dia pergi ke dapur untuk membelah labu kuningnya. Alangkah terkejutnya bawang putih ketika labu itu terbelah, didalamnya ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Dia berteriak saking gembiranya dan memberitahukan hal ajaib ini ke ibu tirinya dan bawang merah yang dengan serakah langsun merebut emas dan permata tersebut. Mereka memaksa bawang putih untuk menceritakan bagaimana dia bisa mendapatkan hadiah tersebut. Bawang putih pun menceritakan dengan sejujurnya.
               Mendengar cerita bawang putih, bawang merah dan ibunya berencana untuk melakukan hal yang sama tapi kali ini bawang merah yang akan melakukannya. Singkat kata akhirnya bawang merah sampai di rumah nenek tua di pinggir sungai tersebut. Seperti bawang putih, bawang merah pun diminta untuk menemaninya selama seminggu. Tidak seperti bawang putih yang rajin, selama seminggu itu bawang merah hanya bermalas-malasan. Kalaupun ada yang dikerjakan maka hasilnya tidak pernah bagus karena selalu dikerjakan dengan asal-asalan. Akhirnya setelah seminggu nenek itu membolehkan bawang merah untuk pergi. “Bukankah seharusnya nenek memberiku labu sebagai hadiah karena menemanimu selama seminggu?” tanya bawang merah. Nenek itu terpaksa menyuruh bawang merah memilih salah satu dari dua labu yang ditawarkan. Dengan cepat bawang merah mengambil labu yang besar dan tanpa mengucapkan terima kasih dia melenggang pergi.
               Sesampainya di rumah bawang merah segera menemui ibunya dan dengan gembira memperlihatkan labu yang dibawanya. Karena takut bawang putih akan meminta bagian, mereka menyuruh bawang putih untuk pergi ke sungai. Lalu dengan tidak sabar mereka membelah labu tersebut. Tapi ternyata bukan emas permata yang keluar dari labu tersebut, melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lain-lain. Binatang-binatang itu langsung menyerang bawang merah dan ibunya hingga tewas. Itulah balasan bagi orang yang serakah.

Timun Emas
Di suatu desa hiduplah seorang janda tua yang bernama mbok Sarni. Tiap hari dia menghabiskanwaktunya sendirian, karena mbok Sarni tidak memiliki seorang anak. Sebenarnya dia ingin sekali mempunyai anak, agar bisa membantunya bekerja. Pada suatu sore pergilah mbok Sarni ke hutan untuk mencari kayu, dan ditengah jalan mbok Sarni bertemu dengan raksasa yang sangat besar sekali. “Hei, mau kemana kamu?”, tanya si Raksasa. “Aku hanya mau mengumpulkan kayu bakar, jadi ijinkanlah aku lewat”, jawab mbok Sarni. “Hahahaha.... kamu boleh lewat setelah kamu memberiku seorang anak manusia untuk aku santap”, kata si Raksasa. Lalu mbok Sarni menjawab, “Tetapi aku tidak mempunyai anak”. Setelah mbok Sarni mengatakan bahwa dia tidak punya anak dan ingin sekali punya anak, maka si Raksasa memberinya biji mentimun. Raksasa itu berkata, “Wahai wanita tua, ini aku berikan kamu biji mentimun. Tanamlah biji ini di halaman rumahmu, dan setelah dua minggu kamu akan mendapatkan seorang anak. Tetapi ingat, serahkan anak itu padaku setelah usianya enam tahun”.
 Setelah dua minggu, mentimun itu nampak berbuah sangat lebat dan ada salah satu mentimun yang cukup besar. Mbok Sarni kemudian mengambilnya , dan setelah dibelah ternyata isinya adalah seorang bayi yang sangat cantik jelita. Bayi itu kemudian diberi nama timun emas.
Semakin hari timun emas semakin tumbuh besar, dan mbok Sarni sangat gembira sekali karena rumahnya tidak sepi lagi. Semua pekerjaannya bisa selesai dengan cepat karena bantuan timun emas. Akhirnya pada suatu hari datanglah si Raksasa untuk menagih janji. Mbok Sarni sangat ketakutan, dan tidak mau kehilangan timun emas. Kemudian mbok Sarni berkata, “Wahai raksasa, datanglah kesini dua tahun lagi. Semakin dewasa anak ini, maka semakin enak untuk di santap”. Si Raksasa pun setuju dan meninggalkan rumah mbok Sarni. Waktu dua tahun bukanlah waktu yang lama, karena itu tiap hari mbok Sarni mencari akal bagaimana caranya supaya anaknya tidak dibawa si Raksasa. Hati mbok Sarni sangat cemas sekali, dan akhirnya pada suatu malam mbok Sarni bermimpi. Dalam mimpinya itu, ia diberitahu agar timun emas menemui petapa di Gunung.
             Pagi harinya mbok Sarni menyuruh timun emas untuk segera menemui petapa itu. Setelah bertemu dengan petapa, timun emas kemudian bercerita tentang maksud kedatangannya. Sang petapa kemudian memberinya empat buah bungkusan kecil yang isinya biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. “Lemparkan satu per satu bungkusan ini, kalau kamu dikejar oleh raksasa itu”, perintah petapa. Kemudian timun meas pulang ke rumah, dan langsung menyimpan bungkusan dari sang petapa.
Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. “Wahai wanita tua, mana anak itu? Aku sudah tidak tahan untuk menyantapnya”, teriak si Raksasa. Kemudian mbok Sarni menjawab, “Janganlah kau ambil anakku ini wahai raksasa, karena aku sangat sayang padanya. Lebih baik aku saja yang kamu santap”. Raksasa tidak mau menerima tawaran dari mbok Sarni itu, dan akhirnya marah besar. “Mana anak itu? Mana timun emas?”, teriak si raksasa.
              Karena tidak tega melihat mbok Sarni menangis terus, maka timun emas keluar dari tempat sembunyinya. “Aku di sini raksasa, tangkaplah aku jika kau bisa!!!”, teriak timun emas. Raksasapun mengejarnya, dan timun emas mulai melemparkan kantong yang berisi mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun menjadi terhambat, karena batang timun tersebut terus melilit tubuhnya. Tetapi akhirnya si raksasa berhasil bebas juga, dan mulai mengejar timun emas lagi. Lalu timun emas menaburkan kantong kedua yang berisi jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah karena tertancap bambu tersebut si raksasa terus mengejar. Kemudian timun emas membuka bingkisan ketiga yang berisi garam. Seketika itu hutanpun menjadi lautan luas. Tetapi lautan itu dengan mudah dilalui si raksasa. Yang terakhir Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika itu terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, dan si raksasa tercebur di dalamnya.
Akhirnya raksasapun mati. Timun Emas mengucap syukur kepada Tuhan YME, karena sudah diselamatkan dari raksasa yang kejam. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sarni hidup bahagia dan damai.

2.                              Contoh Puisi
      Puisi I
      Harapanku
Hanya setitik harapanku,
Masih jauh di angkasa biru,
Mungkin baru selangkahku,
Ataupun belum setapakku,
            Harapanku adalha citaku,
            Citaku tak akan pernah lalu,
            Tak pudar di tengah waktu,
            Belajarlah demi masa depanku,
Kukan terus maju,
Walau hanya bahaya kan menantangku,
Kukan terjang seribu susahku,
Tuk mencapai harap dan citaku.
            (Budiarti, diambil dari pikiran rakyat)
Puisi II
Judul Puisi : Diam
Pengarang : Afifah Fauzziyah R
Sumber : Kompas Anak Minggu, 20 April 2008

Diam

Diam bukan berarti bisu
Diam bukan berarti kaku
Diam bukan berarti hantu
           Orang yang banyak diam adalah orang brilian
           Bak air tenang menghanyutkan
           Karena dengan baik dia menjaga lisan
           Agar terhindar dari dosa perbuatan
Fauziyyah R,
Kelas VI Al-Banna SDIT Abu Bakar Ash-Shidiq, Pati

Puisi III
Judul Puisi : Senyuman Hati
Pengarang : Asti Rahman Puspita
Sumber : Kompas Anak Minggu, 30 Maret 2008

SENYUMAN HATI

Kusambut pagi
Dengan hati riang
Senyumku mengembang
Tuk mereka yang datang
             Indahnya hari
             Menyejukkan sanubari
             Terasa hangat
             Dari dalam diri
Kubuka mata hati
Melihat setiap insani
Tersenyum riang
Seperti sang mentari
             Kuberjalan menurut arah
             Tersenyum ke seluruh dunia
             Hati senang
             Senyum riang
Asti Rahman Puspita
Kelas VIII SMPN 85, Jakarta
Bulan dan Matahari
Di malam yang kelam
Kulihat sang bulan
Datang menjemputku
‘Tuk tidur malam
Di pagi yang terang
Kulihat sang surya
Datang menjemputku
‘Tuk pergi ke sekolah
Malam-malam yang kelam
Pagi-pagi yang terang
Semua itu ciptaan Tuhan
Semua itu anugera
Karya Hapsari Sulistyorini
Dalam Majalah Bobo No 8 tahun XIX tgl 30 Mei 1990




BAB III
PENUTUP


A.                Kesimpulan
                      Berdasarkan Uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Sastra anak adalah sastra yang secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan dipahami oleh anak, dan itu pada umumnya berangkat dari fakta yang konkret dan mudah diimajinasikan.
2.      Sastra anak memiliki ciri yaitu Unsur pantangan, yaitu unsur yang yang secra khusus berhubungan dengan tema dan amanat, penyajian dengan gaya secara langsung, fungsi terapan adalah sajian cerita harus bersifat menambah pengetahuan yang bermanfaat.
3.      Genre Sastra anak ada beberapa jenis yaitu Realisme, fantasi, sastra tradisional, nonfiksi, Puisi dan fiksi formula.

     
B.                 Saran

      Sastra anak sangat penting dikenal oleh anak SD khususnya, oleh karena itu penulis memberikan saran sebagai berikut:
a.                   Guru paham mengenai sastra anak sebelum memberikan ilmunya ke murid.
b.                  Guru hendaknya ikut serta dalam melestarikan sastra anak dengan mengenalkan sastra anak pada muridnya.
c.                   Guru hendaknya menciptakan suasana pembelajaran sastra anak yang menyenangkan sehingga murid mudah memahami.
d.                  Guru hendaknya memiliki daya kreativitas dalam mengajar khususnya sastra anak sehingga anak akan tertarik dan berminat belajar mengeni sastra anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar